The Judge
October 18, 2014
=================================================================
Genre: Misteri, Drama-Komedi
Sutradara : David Dobkin
Produser : Robert Downey Jr., Susan Downey, David Dobkin, David Gambino
Penulis Naskah : Bill Dubuque
studio: Warner Bros. Picture
pemain: Robert Downey Jr., Robert Duvall, Billy Bob Thornton, Vera Farmiga, Dax Shepard, Vincent D'Onofrio, Leighton Meester, Jeremy Strong, Sarah Lancaster.
Film ini menyaratkan
banyak sekali pesan moral. Terutama menyangkut tentang kesadaran mengagungkan
hukum. Selain menyampaikan pesan pentingnya menegakkan hukum, Robert Downney
yang berperan sebagai Hank Palmer, seorang pengacara handal, mengekspresikan
cinta kasih seorang anak kepada Ayahnya sekaligus bertindak sebagai seorang
pengacara sang Ayah.
Di dalam film
The Judge, digambarkan seorang hakim senior bernama Judge Joseph Palmer yang telah berpengalaman menangani ribuan kasus
hukum dan duduk di kursi hakim selama puluhan tahun tiba-tiba dipanggil oleh
serang sheriff di kantor polisi di tempat tinggalnya, Indiana, kota kecil di
Amerika tempat ia dan keluarganya tinggal. Cerita bermula ketika Hank, anak
kedua dari keluarga Palmer, pulang ke kampung halamannya di Indiana karena
ibunya yang meninggal. Disana, ia mendapati sebuah peti mati dimana jasad
ibunya “tidur” berada di ruang tamu keluarganya, disana ia bertemu seluruh keluarganya
satu persatu, termasuk satu kakak lelakinya dan seorang adik laki-laki pula.
Dan juga Ayahnya sendiri, si Pak Hakim / Judge. Namun, nampaknya hubungan hank dengan Ayahnya
tidaklah hangat. Ada kecanggungan disana. Tetapi kasus yang menyebabkan
ayahnya, Pak Hakim, di panggil Sheriff kepengadilan membuktikan kepada
masyrakat(penonton) bahwa meskipun terdapat kecanggungan antara Ayah dan Anak,
namun tetap saja hubungan keduanya tak dapat dipisahkan dan dicanggungkan.
Pak Hakim
divonis bersalah karna telah menabrak mantan pidana yang ia tangani dan ia
hokum selama 20 tahun, bernama Blackwell. Awal cerita ia tidak mengakui,
tepatnya ia tak pernah ingat bahwa ia pernah membunuh lelaki mantan penghuni
penjara tersebut. Namun, ia yakin hokum akan membertahu dirinya apakah ia
bersalah atau tidak.
Seiring
berjalannya waktu dari persidangan pertama hingga siding terakhir keputusan
vonis atau hukuman. Hanks yang didukung oleh dua saudara lelakinya berusaha
keras untuk membuktikan bahwa Ayahnya tidak bersalah meskipun sebuah bukti
rekaman CCTV dan beberapa saksi telah menuduhkan bahwa pak Hakim memang
benar-benar bersalah. Mulanya, tidak dapat benar-benar diketahui bahwa pak
Hakim memang bersalah karena ia tidak sengaja membunuh Blackwell karena ia sama
sekali tidak ingat dan tidak tahu bahwa ia telah membunuh seseorang. Wajar saja
hal itu terjadi karna selain diusianya yang telah mencapai 72 tahun, pak Hakim
juga sedang menjalani kemoterapi karena penyakit kanker usus besar stadium
akhir yang mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan dan mental. Termasuk
delusi dan hilang ingatan sesaat alias pikun.
Karena kepikunan
pak Hakim itu, penonton disadarkan bahwa hukum tetaplah sebuah hokum yang harus
ditaati atas dasar kemanusiaan dan kesetaraan. Juga posisi seorang anak, hank,
yang saat itu merangkap pula menjadi pengacara pribadi Ayahnya selama
persidangan itu berlangsung, sebagai seorang anak ia berusaha keras membebaskan
sang Ayah, bahkan ia menyuruh sang Ayah bersumpah agar pak Hakim tidak akan
pernah mengaku bahwa ia memang membunuh Blackwell. Namun kenyataannya sang Ayah
menolak, demi ketukan palu hokum, ia mengaku bersalah atas dasar bukti-bukti
kuat meskipun dirinya tak pernah mengingat pernah membunuh seseorang dengan cara
menabraknya dengan sengaja.
Disinilah
penekanannya, kisah seorang anak yang merangkap menjadi seorang pengacara memposisikan
diri bahwa ia tetaplah pengacara yang menegakkan hokum dan juga seorang anak
yang berusaha membela sang ayah meskipun akhirnya ia menyerah pada hukum. Bahwa
hukum tetaplah hukum yang harus ditegakkan apapun kondisinya.
0 komentar