The Giver

October 27, 2014




Genre: Fantasy, Fiksi Ilmiah
Sutradara: Philip Noyce
Produser : Jeff Bridges, Nicky Silver
Penulis Naskah :  Michael Mitnick, Vadim Perelman
studio: 
pemain: Jeff BridgesMeryl Streep, Brenton Thwaites, Katie HolmesTaylor Swift,Alexander Skarsgard, Odeya Rush

The Giver adalah film produksi Amerika yang keluar tahun ini, 2014. Awalnya saya tak terlalu tertarik untuk menonton film ini kalau saja saya tidak melihat nama Taylor Swift disana. Yap, Taylor Swift, penyanyi idola saya, rilis film keduanya... jadi yah, wajar kalau antusias.
Rosemany (Taylor Swift) dan Ayahnya, The Giver.

Film ini bertemakan futuristik - fantasi. Manusia hidup disebuah negeri berbentuk bulat dan sama sekali tidak berwarna. Hal itu dikarenakan manusia mengalami depresi berat sehingga mereka akhirnya hidup di atas langit, seperti sebuah daratan yang menggantung diatas awan, di negeri baru itu, semua hidup manusia sangat teratur dan cenderung perfeksionis. Memang lebih baik, tetapi keperkfeksionisan itu membuat hidup manusia menjadi tidak berwarna. Bahkan para dewas pengurus dunia baru itu menghapuskan 'perasaan' dalam hati manusia, membuat semua orang menjadi hilang kepekaannya. 

Tak hanya itu, bahkan di dunia baru itu semua siswa harus ditentukan pekerjaan yang akan mereka lakukan ketika mereka lulus sekolah. pekerjaan itu diumumkan selepas upacara kelulusan sekolah. Ada tiga sahabat yang lulus bersama dan menjadi tokoh penting dalam cerita tersebut. mereka adalah Jonas, Asher, dan Fiona. Asher mendapat pekerjaan sebagai pilot sedangkan Fiona sebagai perawat. Jonas adalah murid terakhir yang dipanggil untuk ditentukan profesi apa yang cocok dengannya.
Asher, Fiona, Jonas
Jonas, karakter utama dalam film ini, mendapat kepercayaan sebagai pewaris The Giver - man. sosok itu sesepuh dalam dunia baru itu. hanya dia manusia yang mengingat segala hal termasuk perasaan yang dulu dimiliki oleh manusia normal. Tentang apa itu kehidupan,apa itu warna, apa itu papan luncur, bagaimana cerianya musim salju, bagaimana mengerikannya sebuah peperangan, hingga bagaimana rasanya cinta.

setiap hari, Jonas bertandang ke The Giver,untuk merasakan dan mempelajari perasaan yang 'dulunya' dimiliki manusia. hingga akhirnya ia menyadari bahwa perasaan dan semua kepekaan yang dulu manusia miliki telah dihilangkan secara paksa oleh institusi tertinggi di dunia tersebut, melalui suntikan yang mereka terima setiap hari. suntikan yang 'katanya' berfungsi untuk kelangsungan hidup mereka.

pertengahan konflik terjadi ketika Jonas mengajak Fiona, seseorang yang diam-diam ia cintai, untuk kabur dari dunia futuristik dimana mereka tinggal. Namun, semua tak terjadi selancar yang Jonas awal kira. Dia harus menembus ambang batas dunia mereka yang dikelilingi oleh tembok pembatas maya yang mengisolasi mereka dari bumi, tempat tinggal asli mereka.

Singkat cerita, professor The Giver membantu Jonas dengan memberikan sebuah peta dari dunia mereka sehingga mereka tahu dimana letak ujung dari dunia mereka. Dan yang harus Jonas lakukan adalah melampaui ambang batas dunia mereka dan terjun bebas hingga ia menemukan bumi dan menembus tembok maya pembatas antara dunianya dan bumi. cerita selesai.


 Film ini sangat menginspirasi sebenarnya. Karena film ini mengandung kritik sosial yang cerdas dan saya pikir tidak semua manusia berpikir demikian mengenai dunia dan lingkup sosial mereka. Kritik sosial yang ditekankan disini adalah pentingnya kita memikirkan jiwa sosial kita sebagai manusia, film ini menggambarkan bagaimana jadinya jika kita tidak bertindak sebagaimana manusia, maksudnya mengabaikan perasaan orang lain dan sekitarnya, tidak tanggap sama sekali. hingga tidak melihat lagi bahwa dunia itu berwarna, bermacam-macam dan indah.

You Might Also Like

0 komentar