Untukmu
September 12, 2014
sumber gambar: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgq094rHM4T3xbsajv0cIbPscPCFZ6msd6DKNUwDSk0_q5Mj_NYGIuW7LT_Gq2q-37BFJ4Q56CRVMQN-AuWH3LacSHVuM1FSjRdEm2fKZS__vdTC6htPB5yAEZ4Y2HC8fPM-vcvmtG6mmms/s1600/alone-girl-waiting-someone-special-adorable.jpg
========================================================================
Kamu adalah cinta pertamaku dan mungkin
saja kamu juga cinta terakhirku. Hanya kepadamu aku benar-benar merasakan
bagaimana merasakan cinta. Tentang segala kesedihan dan kecitaannya.
Aku menemukan sebuah buku diary usang
ketika aku membersihkan kamarku. Diary yang selalu menjadi pelabuhan ungkapan hatiku
kala aku ingin berbagi cerita tentang dirimu. Aku membuka satu persatu
halamannya. Disana aku menemukan kisah asmaraku padamu, foto-fotomu yang
diam-diam kukoleksi, juga wajahmu dalam berbagai ekspresi yang kugambar dengan
jemar-jemariku sendiri.
Ah, masa itu. Masa yang tak akan pernah aku lupakan. Kecuali jika memang aku
memiliki penyakit pikun saat tua kelak.
Hai, kamu. Jika kamu membaca buku
diary-ku ini, kamu akan tahu bagaimana gilanya diriku padamu, aku melakukan
berbagai cara agar selalu dapat mendengar suara tawamu, wajahmu, gaya rambut
barumu, dengan siapa saja kamu bergaul, makanan apa yang akan kamu makan, di
sekolah hingga kampus mana kau akan belajar, dan sebagainya.
Masih teringat dibenakku ketika pertama kali kau sebagai anggota OSIS
mengisi acara MOS dan berdiri diatas podium dan berpidato didepanku dan murid
baru lainnya. Saat itu, kau mempesonaku dengan pancaran sahajamu, untuk pertama
kalinya aku merasakan seakan butterflies
are in my stomach, salah satu sindrom jatuh cinta. Juga ketika akhirnya aku
mengetahui kelasmu dan namamu. Kemudian kembali menjadi temanmu di salah satu
perguruan tinggi dimana kau diterima sebagai mahasiswa, kala itu aku
menggunakan seluruh kemampuanku melewati berbagai macam tes hanya demi
satu kampus denganmu. Perjuanganku untuk
selalu berada didekatmu pun tetap berlanjut, aku menjadi salah satu teman dekatmu untuk sekedar
kawan curhat dan ngopi. Kamu bahkan tak pernah tahu bagaimana perjuangan yang dulu
aku lalui hanya untuk sekedar tahu zodiakmu.
Semuanya terekam dengan rapi oleh
tulisan tanganku di dalam buku ‘keramat’ ini. Mencintaimu membuatku melakukan
sesuatu yang paling konyol dan gila dalam hidupku, namun aku menikmatinya.
Hanya karena satu kata yang biasa orang sebut, ‘cinta’.
Aku memang telah melakukan berbagai cara
agar aku dapat dekat denganmu tanpa memberitahumu tentang perasaanku. Maafkan
aku, tetapi aku gadis yang sangat pemalu terlebih jika berhadapan di depanmu. Aku
tak pernah memintamu membalas cintaku, yang aku lakukan selama ini hanya
membiarkan api cintaku padamu hingga api itu padam dengan sendirinya. Bagiku
mencintaimu saja merupakan hal spesial dalam hidupku, meskipun mencintaimu
tidak mudah. Karena terlalu banyak kesesakan, kelegaan, dan kesenangan yang
tercampur dalam dada ini.
Sekali kutegaskan padamu, bahwa aku tak
pernah sekalipun menuntutmu agar membalas perasaanku. Yang kulakukan hanyalah,
aku berusaha selau ada untukmu dan aku
mengetahui banyak hal tentang dirimu. Itu saja, sungguh.
Hingga akhirnya, cintaku tidak bertepuk sebelah tangan. Kamu yang
selalu aku pujai diam-diam selama tujuh setengah tahun hadir disisiku kini. Kali
ini membiarkan diriku tahu betapa berharganya diriku bagimu. Terimakasih, cinta
pertamaku.
-END-
0 komentar