- July 19, 2015
- 2 Comments
-0-
Wajah Liana seketika berubah ekspresinya kala gadis itu mengikuti lima kawan lainnya memasuki area danau Bidadari. Terlebih, wajahnya nampak makin pias ketika mendengar bunyi para monyet yang saling sahut-sahutan, ia segera mendongkak ke sumber suara yang ternyata berasal dari pohon tinggi-tinggi itu. Dan gadis itu berteriak ketika pandangan matanya tak sengaja menangkap beberapa monyet sedang bergelayutan. Teraiaknnya membuat beberapa dari monyet itu menoleh kebawah, namun terlihat tidak menggubris keberadaan Liana dan kawan-kawannya.
- June 21, 2015
- 0 Comments
Kata budaya memiliki cakupan makna yang luas, tergantung
dari sisi budaya mana makna tersebut diteropong. Dalam garis besar, budaya
mencangkup bahasa serta adat istadat bagaimana kehidupan sekelompok manusia
yang hidup bersama tersebut terbentuk. Indonesia adalah salah satu negara yang
sangat kaya akan beragam budaya yang berbeda dari Sabang hingga Merauke. Keberagaman
tersebut dapat dilihat dari bahasa, musik, pakaian, rumah adat, makanan dan
sebagainya. Kekayaan budaya Indonesia membuat dunia memberikan berbagai julukan
untuk Indonesia, antara lain Jamrud Katulistiwa, negara Agraris, negara seribu
pulau, negara megabiodiversitas (karena Indonesia sangat kaya akan flora dan fauna dibanding negara-negara lain di dunia), surga
dunia, Paru- paru dunia, dan Macan Asia. Julukan Macan Asia
terdengar sangat elegan bagi negara Indonesia, karena memberikan kesan bahwa
Indonesia negara adidaya. Namun julukan tersebut seiring waktu berubah menjadi
Macan Asia yang tertidur. Fenomena yang merupakan fakta bahwa Indonesia dengan
kekayaan budaya yang dimiliki belum seluruhnya
tereksplor dan memamerkannya kepada dunia, serta masih sibuk mempelajari budaya lain terutama dari bahasa, musik, hingga gaya berpakaian. Ketiga aspek kebudayaan tersebut merupakan yang paling kentara
dalam bahasan ekspansi budaya di Indonesia ini.
Bahasa
Bahasa merupakan salah satu identitas suatu negara. Meskipun
beberapa negara memiliki kesamaan bahasa namun mereka memiliki beberapa
karakteristik bahasa negara mereka sebagai pembedanya. Indonesia memiliki
banyak sekali bahasa yang berbeda di tiap daerah, sehingga ditetapkanlah bahasa
Indonesia sebagai bahasa pemersatu sekaligus bahasa resmi bangsa yang menurut Ki Hajar Dewantara merupakan adaptasi dari bahasa melayu. Banyaknya bahasa
yang dimiliki negara Indonesia tampaknya tak membuat bangsa ini puas dengan
hanya menguasai (pelbagai) bahasa daerah dan Indonesia saja.
Bebasnya jalan masuk bagi budaya lain ke negara ini
membuat semakin merdekanya rakyat Indonesia untuk menerima bahkan mempelajari
berbagai budaya tersebut. Budaya korea misalnya, banyak sekali masyarakat terutama kaum muda yang selanjutnya menamakan diri sebagai K-Popers, mulai menggandrungi budaya negeri ginseng
ini. Bahasa korea pun mulai banyak terinstal
dalam kehidupan berbahasa masyarakat Indonesia bahkan dalam
percakapan sehari-hari ketika berada ditengah para pecinta budaya Korea khususnya, dalam kehidupan sehari-sehari
mereka. Kerap kali terdengar kata ‘Oppa’,
‘Noona’, ‘Ahjussi’, ‘Eomma’, ‘Anneayong’ dan sebagainya menggantikan kata ‘kakak laki - laki’, ‘kakak perempuan’, ‘Paman’, ‘Ibu’, ‘Hai’. Sebelum bahasa Korea meraja lela, implementasi bahasa Arab yang mulanya berasal dari para Imigran
asal negeri Arabian pun sudah tak asing masyarakat menyebut ‘Ane’, ‘Ente’, ‘Akhi’, ‘Ukhti’, ‘Abi dan Umi’ yang merupakan bahasa arab dari ‘saya’, ‘kamu’, ‘saudara laki-laki’,
‘saudara perempuan’, ‘Ayah dan Ibu’.
Beberapa bahasa China yang dibawa oleh imigran China yang menetap
di Indonesia pun turut menambah berbagai kosakata serapan dari negeri tersebut,
kata yang sering terdengar adalah koko yang merupakan serapan dari kata gege (sebutan akrab untuk laki-laki yang
lebih tua) serta cece yang merupakan serapan dari Jiejie
(sapaan
akrab untuk perempuan yang lebih tua). Berbagai kata asing yang diimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari bangsa ini merupakan tanda betapa terbukanya Indonesia
menerima berbagai tamu budaya mereka menjadi keluarga, terbukti dengan menjadikan masyarakat keturunan Tionghoa dan Arab
sebagai salah satu etnis di Indonesia.
Indonesia yang ibaratnya secara lahiriah merupakan negara
yang kaya akan bahasa masih merasa tergelitik menerima dan mempelajari bahasa
bangsa lain dalam kehidupan sehari-hari, tak hanya dipelajari secara formal
dibangku sekolah maupun universitas. Dampak
positif yang paling nampak adalah dengan keterbukaan ini, Indonesia semakin
menambah kosa kata baru yang berasal dari berbagai bahasa bangsa lain yang
kemudian sebagian diserap menjadi bahasa Indonesia maupun diterima secara
bulat-bulat tanpa merubah apapun dari kosakata asing kedalam bahasa Indonesia. Indonesia yang katanya dulu dijuluki macan
asia, sebuah ikon Asia, rakyatnya masih tertarik menggunakan bahasa asing dan berujung dengan makin banyaknya jumlah kosakata bahasa.
Musik
Seperti halnya bahasa, Indonesia kaya pula akan musik.
Berbagai jenis musik dengan segala karakteristik dan keunikannya yang
berbeda-beda tersebar dari ujung timur hingga barat
negeri. Masyarakat
Indonesia, jika ditanya mengenai musik traditional maka
akan menyebutkan khas musik traditional yang meliputi nama alat musik, jenis
musik, dan lagu daerah masing-masing daerah yang ditinggali.
Sebagai bangsa yang terbuka, Indonesia dengan segala
kekayaan musiknya masih sudi dan tak enggan menerima musik bangsa lain. Fakta
tersebut tak terelakkan kala berbagai lagu berjenis musik jazz, pop, arabian, rock, dan sebagainya dijadikan gaya bermusik
oleh para musisi Indonesia. Sedangkan kuantiti musik asal Indonesia berjenis
keroncong, dangdut, dan berbagai
jenis musik daerah lainnya lebih sedikit diaplikasikan
oleh musisi negeri dan ironisnya sebagian besar angkatan tua lah yang melestarikan. Meskipun masih terdapat angkatan muda yang berusaha melestarikan,
namun jumlah pemuda Indonesia yang menggunakan jenis musik yang diimpor dari
luar negeri Indonesia masih mengalahkan jumlah musik asli negeri.
Apresiasi bangsa Indonesia terhadap jenis musik yang
berasal dari luar negeri terlihat jelas lebih besar jika dibandingkan dengan
berbagai jenis musik daerah yang berasal dari negeri sendiri. Hal tersebut
dapat dibuktikan jika ditelusuri berbagai bentuk ajang penghargaan musik di
Indonesia, musisi yang memenangkan ajang tersebut selama ini sebagian besar
adalah mereka yang mengusung musik beraliran pop, rock dan sebagainya ketimbang
dangdut misalnya. Musisi yang memegang teguh aliran dangdut, keroncong, koplo
dan sebagainya dapat dihitung jari bahkan beberapa aliran seperti koplo tak
pernah masuk daftar nominasi dalam berbagai ajang penghargaan musik ditanah
air. Itulah salah satu nilai minus dalam penggunaan serta pelestarian
musik original Indonesia.
Jika dilihat lebih dalam, keunikan Indonesia yang
memiliki banyak aliran musik lengkap dengan nama alat musik beserta lagunya
merupakan sesuatu yang berbeda dengan negara manapun di dunia ini. Hanya
Indonesia lah satu-satunya negara yang memiliki banyak sekali lagu daerah,
aliran dan alat musik, berbeda dengan negara-negara lainnya yang memiliki satu
atau dua aliran musik saja.
Pakaian
Pakaian adat ditiap daerah berbeda-beda dan memiliki
karakteristik bahkan masing-masing memiliki makna filosofi tersendiri di negara
katulistiwa ini. Belakangan ini batik dinobatkan sebagai pakaian nasional bagi
bangsa Indonesia pasca insiden pengklaiman batik oleh negara lain yang terjadi
beberapa waktu silam, meski Indonesia sekarang memiliki pakaian
nasional yaitu batik namun tetap saja dalam arti sesungguhnya pakaian Indonesia
ada puluhan.
Intensitas masyarakat Indonesia untuk mengenakan pakaian traditional
masing-masing nampaknya semakin memudar seiring tahun-tahun globalisasi merajai
Indonesia. Semisal kebiasaan masyarakat untuk memakai kebaya dalam kehidupan
sehari-hari sangat jarang ditemui, berbeda 180 derajat dari zaman 80an, ketika
itu dimana-mana wanita Jawa mengenakan atasan kebaya dan bawahan ‘jarik’
batik dengan rambut disanggul atau wanita minang yang memakai penutup kepala yang memiliki bentuk dengan atap rumah gadang. Saat ini pakaian adat hanya dikenakan untuk
merayakan hari kemerdekaan dan berbagai acara resmi lainnya.
Meskipun banyak masyarakat yang kini menyampingkan
penggunaan pakaian adat dalam kehidupan sehari-hari, namun penggunaan beberapa
pakaian khas Indonesia terutama batik intensitas pengunaannya lebih condong
untuk berbagai acara resmi, seragam sekolah, bahkan kebaya salah satu baju adat
Indonesia pun nampaknya menjadi pakaian resmi bagi para elite Indonesia
terutama Ibu negara dari generasi pak Karno hingga pak SBY.
Dengan merdeka dan bebasnya budaya asing yang keluar masuk
Indonesia, membawa sisi positif dan juga diiringi oleh negatif. Sisi negatif
yang diperoleh adalah sebagian aspek lebih senang digunakan dan diaplikasikan
dalam kehidupan sehari – hari masyarakat semisal gaya berpakaian, bermusik,
penggunaan bahasa asing yang sebagian besar dianggap hal yang gaul dan
menunjukkan respektasi terhadap budaya yang disenangi. Sedangkan sisi positif
juga tak kalah dengan sisi negatif yang telah disebutkan, dengan keterbukaan
menerima berbagai instrumen budaya asing tersebut sangat besar memungkinkan
Indonesia mendapatkan tambahan kosakata, berbagai jenis musik kasual semisal
pop maupun rock yang umumnya digunakan angkatan muda dalam berbagai acara musik
santai hingga semi formal sehingga memungkinkan penggunaan musik original Indonesia dalam acara (musik)
resmi saja, keragaman pakaian yang dikenakan masyarakat Indonesia pun semakin
beragam dengan masuknya berbagai merk pakaian luar negeri yang masuk di
Indonesia tanpa melupakan pakaian daerah.
- May 29, 2013
- 0 Comments
28 Oktober 1928 silam lahirlah sumpah pemuda, sumpah
yang dengan lantang diteriakkan oleh pemuda-pemudi Indonesia.
Pertanyaan selanjutnya
yang seharusnya menempel dalam otak kita adalah
11. Masihkah kita suka menggunakan bahasa
Indonesia?
22. Masihkah kita
‘amat sangat’ mencintai Indonesia? Seluruh budaya Indonesia?
33. Masih adakah dari kita
yang amat bangga dirinya tidakdilahirkan di bumipertiwi Indonesia ini?
Coba kita renungkan 3pertanyaan
singkat itu jawablah dalam hati masing-masing sehingga kita akan tau seberapa dalam cinta kita untuk
Indonesia.
Selamat hari pemuda-pemudi, Indonesia!!!
- October 31, 2012
- 0 Comments
Bahasa inggris, bahasa paling popular di dunia
karena telah dinisbatkan sebagai bahasa persatuan Internasional. Pembelajaran
bahasa Inggris sangat diperlukan oleh anak-anak Indonesia, kelak bahasa
tersebut akan berguna untuk masa depan mereka menghadapi globalisasi yang
semakin sadis. Dengan penguasaan bahasa Inggris, disamping penguasaan bahasa
Indonesia dan Daerah berarti dengan menggenggam bahasa induk sebagai identitas
(Indonesia dan daerah) serta bahasa senjata (bahasa Inggris) persiapan bangsa
Indonesia untuk mengerti dan menantang arus jaman pun semakin maju.
Pembelajaran
bahasa asing pada usia dini dalam artian masa usia sekolah dasar adalah saat
yang amat berharga untuk menyerap berbagai macam ilmu pengetahuan termasuk
bahasa. Menurut artikel VOA yang berjudul “Orangtua Pertanyakan Rencana Penghapusan Bahasa
Inggris dari SD’ salah satu alasan pemerintah dalam wacana penghapusan bahasa
Inggris sebagai salah satu mata pelajaran siswa-siswi sekolah dasar adalah agar
murid-murid tidak terlalu terbebani oleh banyaknya mata pelajaran. Untuk
menanggapi alasan saat membaca kalimat tersebut saya berpendapat: ‘ada baiknya
membiasakan sibuknya hidup di dunia yang singkat ini dengan menyerap berbagai
ilmu melalui pegaulan maupun bangku sekolah se-dini mungkin’ maksud saya adalah
membiasakan diri untuk terbiasa sibuk dengan menyerap berbagai ilmu melalui
buku (baca: membaca dan dalam lingkup bangku sekolah) maupun melalui pergaulan
perlu dilakukan sedini mungkin, tidak masalah menyibukkan para siswa-siswi SD
untuk menyerap berbagai macam ilmu di bangku sekolah terutama ilmu bahasa
karena pembelajaran bahasa perlu di ajarkan sedini mungkin, disamping sibuknya
mereka untuk bermain sebagai sarana belajar sosialisasi atau bergaul antar
sesama. Berikut 2alasan mengapa pemerintah tak seharusnya menghapuskan bahasa
Inggris sebagai salah satu mata pelajaran untuk siswa-siswi SD:
1. Otak
manusia sangat luar biasa terutama pada usia bayi hingga anak-anak
Tuhan menitipkan sebuah PC paling mutahir di masing-masing kepala manusia tak terkecuali anak-anak. Menjelang kelahirannya seorang anak memiliki 100 miliar neuron dengan 50triliun sambungan antar sel disertai 1triliun sel perekat dan pelindung neuron. Otak manusia tiap tahun akan mengalami perkembangan dengan semakin banyaknya neuron yang tersambung hingga ribuan triliun jika terus menerus digunakan atau diasah melalui pengalaman panca indra dan akan terus berlanjut hingga anak berusia 10tahun. Memang pada usia 10 tahun sambungan tersebut tidak berlanjut namun dari sambungan tersebut mereka meninggalkan 500triliun sambungan. Dengan sambungan sebanyak itu otak manusia bisa saja menampung 500 ensiklopedia.
Dengan penjelasan singkat mengenai otak diatas dapat kita simpulkan bahwa masa anak-anak adalah masa keemasan otak manusia bahkan dapat disetarakan dengan otak manusia jenius.
Peneliti dari Baylor College of Medicine
mengemukakan ‘apabila anak-anak jarang
diajak bermain atau jarang disentuh perkembangan otaknya 20% atau 30% lebih
kecil daripada ukuran normalnya pada usia itu.’ (dikutip oleh www.tokobukuistimewa.com
21 maret 2011) untuk itu sangat baik memanfaatkan besarnya kapasitas otak anak
untuk mengajarkan kepada mereka berbagai ilmu, berikut ilustrasi gambar
sambungan-sambungan dalam otak jika rajin di gunakan:
Semakin sering digunakan maka serabut yang
dihasilkan otak akan semakin banyak.
1. Bahasa
Inggris alat komunikasi vital internasional
Seluruh manusia dari
berbagai macam latar belakang budaya etnis dan geografis telah mencapai
kesepakatan tunggal menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa persatuan
Internasional. Tak elak semua orang berbondong-bondong mempelajari bahasa yang
berakar dari bangsa Britain raya tersebut termasuk Indonesia.
Saat ini Indonesia
telah mencanangkan program belajar bahasa Inggris mulai sejak tingkat sekolah
dasar, namun berita bahwa pemerintah akan meghapusnya amat menyesakkan bagi
saya mengingat pentingnya bahasa Inggris untuk bangsa Indonesia agar semakin
dapat berinteraksi dengan masyarakat global dan pentingnya memberikan pelajaran
bahasa internasional tersebut dalam otak anak-anak Indonesia sebagai saku masa
depannya dalam mengusung kecermelangan Indonesia dimata dan telinga
Internasional kelak.
Transfer
of knowledge, transfer of technology, transfer of information, transfer of
economic affair, and all cross cultural understanding
semua terkemas rapi di berbagai media dalam satu bahasa: Bahasa Inggris.
Bahasa Inggris dengan
prospek adidaya bahasanya memberikan ruang gerak seluas-luasnya bagi
penggunanya termasuk yang telah saya sebutkan sebelumnya. Alasan menteri
pendidikan tentang wacana penghapusan bahasa Inggris dalam jajaran mata
pelajaran sekolah dasar seperti yang telah penulis kemukakan diatas seakan
pemerintah lebih menekankan mata pelajaran bahasa Inggris hanya sebagai tujuan
akademis untuk mendapatkan nilai yang standar dalam buku raport, padahal
menurut saya pembelajaran bahasa Inggris sejak dini dalam lingkup sekolah dasar
adalah sangat menguntungkan untuk memberikan bekal kepada anak-anak Indonesia
dalam persiapan menyongsong Indonesia baru dalam ranah Internasional,
pembuktian bahwa Indonesia itu eksis dan dapat bergaul dengan cara
mempromosikan budaya dan semua kelebihan bangsa Indonesia ini dengan
menggunakan bahasa Indonesia agar masyarakat Internasional dapat mendengarnya,
apalagi otak manusia pada masa anak-anak adalah saat-saat gumilang untuk
dimanfaatkan terutama dalam pembelajaran bahasa Inggris disamping bahasa
Indonesia dan daerah seperti yang saya elaborasi pada alas an pertama mengapa
bahasa Inggris perlu diajarkan sejak usia anak-anak (dalam usia sekolah dasar) karena
sekali lagi ‘bahasa’ membutuhkan waktu yang lebih dari lingkup ilmu lain untuk
dipelajari. (Lia)
Referensi
*Betapa Hebatnya Otak Anak Kita (2011). diakses pada
20-oktober-2012. Diambil dari http://tokobukuistimewa.wordpress.com/2011/03/21/betapa-hebatnya-otak-anak-kita/.
*Manfaat Belajar Bahasa Inggris (2009). Diakses
pada 20-oktober-2012. Diambil dari http://smart.stkip-persis.ac.id/2009/04/manfaat-belajar-bahasa-inggris/.
*Wardah, Fathiyah
(2012). Orangtua Pertanyakan Penghapusan
Bahasa Inggris Dari SD. diakses pada 20-oktober-2012. Diambil dari http://www.voaindonesia.com/content/orangtua-pertanyakan-penghapusan-bahasa-inggris-dari-sd/1525230.html.
- October 30, 2012
- 3 Comments