Pajak: Dari Rakyat Untuk Rakyat(?)

July 30, 2012


Pajak, sebuah fenomena yang harus dilaksanaan warganya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pajak yang didapat melalui warga yang membayar dalam jumlah tertentu sesuai peraturan negara dimana mereka tinggal berfungsi membangun otonom negara tersebut. Indonesia juga termasuk jajaran wajib pajak bagi rakyatnya yang hingga kini masih berlangsung dan akan terus berlangsung.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam artikel VOA berjudul ‘Jumlah Naik Pajak Harus Kembali Ke Rakyat‘ menegaskan bahwa setoran pembayaran pajak membuat kondisi anggaran negara tahun ini memasuki titik aman.

“Sesuai Undang-Undang Tata Kelola Keuangan Negara No. 17/2003, itu harus dilakukan secara transparan, dan accountable, dan masyarakat berhak mengetahui, pajak harus kembali digunakan untuk kesejahteraan rakyat,” ujar Sasmito.

Kutipan yang saya petik dari artikel VOA yang meluncur dari Sasmito selaku sekretaris jenderal APPI (Asosiasi Peduli Pajak Indonesia) tersebut benar-benar menggetarkan hati saya sebagai pembaca sejak mata saya tertuju pada kalimat tersebut. Pikiran saya melayang ke desa saya, tepatnya kecamatan Sarang, kabupaten Rembang - Jawa Tengah. Depan rumah saya persis merupakan jalan raya jalur pantura yang cukup besar, karena letaknya strategis bagi kendaraan yang harus melewati jalur pantura.




Pemerintah daerah telah mencanangkan program pelebaran jalan se-Kabupaten Rembang beberapa tahun silam, tepatnya sekitar tahun 2009 yang sebelumnya hanya sebuah wacana saja dalam beberapa waktu. Akhir tahun 2011 pemerintah daerah Rembang benar-benar merealisasikan wacana tersebut dan benar saja akhir tahun 2011 itu juga saya melihat perubahan pada jalan raya yang sudah bersahabat dengan mata saya. 

Satu hal yang membuat saya bertanya-tanya ‘apakah pemerintah hanya melakukan pelebaran jalan tanpa memperdulikan pentingnya pembuatan trotoar?’. Memang benar pelebaran jalan kecamatan Sarang jalur pantura tersebut tak dilengkapi dengan trotoar, hanya penambahan beberapa zebra cross saja. Tak dapat saya bayangkan semenjak saya kecil, suara orang tertabrak, ban bocor, dan tabrakan antar mobil hingga truk dan alat transportasi lainnya tak membuat telinga saya bengkak sangking biasanya, sekarang persis didepan rumah saya jalan raya rawan kecelakaan tersebut dapat saya sentuh dengan kaki saya dalam beberapa langkah saja tanpa aling-aling.      

Penggunaan pajak yang dibayar rakyat dan kembali untuk rakyat saya pertanyakan dalam kepala saya saat itu. Pajak diolah oleh Negara yang dibantu pemerintah tiap-tiap daerah untuk optimalisasi pembangunan dan kesejahteraa Negara. Banyak sekali penggunaan pajak yang belum seratus persen berorientasi untuk rakyat, dan pembangunan jalan raya yang merupakan tempat vital untuk transportasi di kecamatan saya merupakan salah satu contohnya.

Makelar pajak yang saat ini dalam jaringan hukum, Gayus, merupakan salah satu contoh penghambat penggunaan pajak untuk rakyat. Sebagai pegawai pajak ia telah memanfaatkan mengeruk kekayaan Negara yang didapat dari para masyarakat yang telah berniat tulus membayar pajak Negara, semoga tak ada lagi Gayus-Gayus lain yang berkeliaran. 

Permintaan Sri Ardiningsih, seorang pengamat Ekonomi Universitas Gajah Mada melalui VOA pada 30-07-2012 tentang pemerintah harus lebih tegas dalam penggalangan wajib pajak pada sektor industry memang harus benar-benar dianggap serius oleh pemerintah. Beberapa sektor industri rakyat disekitar saya misalnya harus benar-benar diawasi serius oleh pemerintah agar tetap membayar pajak negara sesuai dengan kewajiban mereka sebagai rakyat Indonesia, dalam hal ini pemerintah daerah sebagai jaringan pemerintah pusat harus perperan aktif dalam menteleskop semua industry masyarakat yang ada di daerah mereka untuk.   

Keoptimisan presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan seperti yang saya langsir dari VOA: “Penerimaan pajak antara 2005 sampai 2010 meningkat 16 persen, 2011 meningkat 18 persen dan 2012 diperkirakan target kita meningkat 19,5 persen. Ini berarti ada intervensi, ada percepatan, ada pembenahan. Nominalnya pada 2011 Rp 742 triliun, kemudian 2012 target kita 885 triliun,” kata Presiden Yudhoyono. Patut kita dukung dengan membayar pajak dengan benar dan bagi pengelola pajak harus menyadari bahwa mereka memegang amanah rakyat Indonesia, haram bagi mereka menyelewengkan tugas sebagai penjaga amanah menjadi perusak amanah.

Sewaktu kecil ada beberapa orang dewasa yang samar-samar dalam ingatan saya intinya mereka mengatakan ‘dinggo opo bayar pajak nek gak ono perubahan’  (baca: buat apa membayar pajak jika taka da perubahan) awalnya saya tak mengerti mereka berkata demikian sedangkan pajak merupakan kewajiban mereka, namun kini saya mengerti arti ucapan mereka.

Prediksi presiden bahwa pendapatan Negara melalui pajak tahun akan meningkat dari tahun kemarin serta komentar Sasmito pada VOA Jakarta mengenai pentingnya perhatian pemerintah mengembalikan pajak yang dibayar oleh rakyat untuk segala aspek kebutuhan rakyat berdasarkan undang-undang sangat berarti bagi rakyat Indonesia.

Sumber:
http://www.voaindonesia.com/content/jumlah-naik-pajak-harus-kembali-ke-rakyat/1448864.html
sumber gambar:
aliansijournalismerembang.blogspot.com
www.google.com

Share This Story

Tags:

You Might Also Like

28 komentar

  1. Anonymous30 July 2012 at 07:34

    hehehe terus berkarya dan perbaiki susunan kata ^^ paragraph paling bawah :D

    ReplyDelete
  2. Lia Malihah30 July 2012 at 07:37

    Maksudnya, Is? itu gak jelas tah tulisanku?
    hehehheee

    ReplyDelete
  3. Anonymous30 July 2012 at 07:43

    yaa yang ini "mengembalikan pajak yang dibayar oleh rakyat untuk segala kebutuhan aspek rakyat sesuai undang-undang sangat berarti bagi rakyat Indonesia." ^^
    bukan kah lebih enak kalo untuk segala aspek kebutuhan rakyat :)berdasarkan undang-undang..... ^^

    ReplyDelete
  4. Lia Malihah30 July 2012 at 07:45

    hahaha,, iya juga ya. akan saya perbaiki. makasi koreksinya, sai. :D

    ReplyDelete
  5. rizki safitri30 July 2012 at 07:59

    aduh bingung mau komentar apa...yang jelas semoga pernyataan d atas dapat memberikan pelajaran buat aq deh..dadah

    ReplyDelete
  6. Anonymous30 July 2012 at 08:05

    Sudah bagus mbak..
    berkesinambungan dengan baik...
    terus berkarya mbak...
    semangat...
    ^-^

    ReplyDelete
  7. Lia Malihah30 July 2012 at 08:10

    iyaaaa, makasiii :D

    ReplyDelete
  8. Unknown30 July 2012 at 08:13

    Ada kata2 yang miss say,, alias kurang lengkap,, tolong di baca lagi n diperbaiki susunan katanya biar baku,, n biar g ada pemborosan kata gitu,, hehe :D

    ReplyDelete
  9. Lia Malihah30 July 2012 at 08:44

    yang miss yang bagian mana, mbak? biar langsung aku perbaiki. hehehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Unknown30 July 2012 at 14:02

      yang bagian terakhir say,, yg ini,, "buat apa membayar pajak jika 'taka' da perubahan) awalnya saya tak mengerti mereka berkata demikian sedangkan pajak merupakan kewajiban mereka, namun kini saya mengerti arti ucapan mereka".

      "Prediksi presiden bahwa pendapatan Negara melalui pajak 'tahun...?' akan meningkat dari tahun kemarin".


      yg aku kasih tanda petik say... :D

      Delete
  10. V i r g i E c A t H i e30 July 2012 at 08:59

    unnie,itu potret dpn rmhmu?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lia Malihah30 July 2012 at 09:02

      Bukaaaannn.
      rumahku jauh dari itu, rumahku kompleks ruko :D

      Delete
  11. Walk Around Paradise30 July 2012 at 09:31

    saya pikir paradigma "pajak dari rakyat untuk rakyat" ini sebenarnya kurang sedikit benar. ketika kita membayar pajak, memang benar sebagian dialokasikan untuk pembangunan dan kesejahteraan rakyat, tapi siapa yang bakal meng'gaji' aparat yang bertugas seperti PNS dll? CMIIW XD

    ReplyDelete
  12. Lia Malihah30 July 2012 at 09:37

    komenmu beda dari yang lainnya. saya sukaaa.. di judul aku nulis 'pajak= dari rakyat untuk rakyat (?)' ada tanda tanya disitu yg berarti punya makna lebih dari satu. sebagian anggaran dana dialokasikan untuk pembangunan, tapi gak tau berapa persennya hehehe... masalah penggajian PNS saya yakin sudah diatur sendiri oleh bagian keuangan negara. XD

    makasi, kunjungan dan komennya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Walk Around Paradise30 July 2012 at 09:43

      ya mungkin banyak orang mengira semua pajak yang mereka bayarkan semuanya akan dipergunakan untuk "kesejahteraan dan pembangunan" tapi sadarkah kita kalau uang yang kita setorkan ke negara berputar untuk hal2 lain? seperti hal nya membayar utang negara, impor kebutuhan dll? yang jadi masalah saat ini adalah 'membongkar' paradigma pajak yang dibayarkan setiap tahunnya 100% dipergunakan untuk rakyat :)

      Delete
    2. Lia Malihah30 July 2012 at 09:48

      hmmm... betul-betul *mangut-mangut* tapi setauku pemerintah cuma bilang pajak untuk rakyat tanpa menyebutkan presentasenya.
      aku pikir itu udah dioleh sama pemerintah pusat,tinggal pemerintah perdaerah (yg jdi pembahasan) yang harus mengalokasikan dana sebaik-baiknya untuk 'kesejahteraan dan pembangunan' :D

      Delete
  13. V i r g i E c A t H i e30 July 2012 at 09:39

    oooo,kirain itu fotomu pulang sklah hihihi
    ngmongin pajak, aku bingung :0 *plak
    buat apa membayar pajak klo tdk ada perubahan --> buat apa kos yg naik klo tdk ada perubahan
    hahahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lia Malihah30 July 2012 at 09:50

      wkwkwkwk.. itu juga paradigma anak kos yang masih jadi misteri, yaa... ???? :/

      Delete
    2. V i r g i E c A t H i e30 July 2012 at 10:07

      nyeesss hahaha
      bagi anak kos,pajak=byar uang listrik
      mavia pajak=mbk ***
      hahaha
      sama aja klo uang kos naik tp fasilitas yg dulu dijanjikan pas pertama masuk gk dikasih"
      jd curhat dan melenceng dr topik, MAAP!

      Delete
    3. Lia Malihah30 July 2012 at 10:32

      hahahaha... bener bnaget, mereka mavia pajak juga. mana ada listrik harga segituh???
      *curhat juga*
      ah, gapapa dehhhh
      :D

      Delete
    4. V i r g i E c A t H i e30 July 2012 at 10:52

      trnyata ada yg lbh parah, di kos tetanggaku cwo ank ub juga, bawa lepi byar 25rb klo gk slah inget :3
      mereka bnr" mavia berkedok kosan hahaha
      kita harus waspada

      Delete
    5. Lia Malihah30 July 2012 at 11:01

      hah??!!!!!!!!!!! laptop 25 rib? 20rb itu aja udah termasuk mahal loh.
      wah, bener2 nih
      gitu dia pindah gak??
      ada berita ttg Pakistan jdi inget Zayn aku. mumumumumu :3

      Delete
    6. V i r g i E c A t H i e30 July 2012 at 11:15

      gk mbk, soalnya dia males pinndah hahaha
      berita dmn? tv? mbk lia jam sgni nonton tv? aphaaaa??!!!

      Delete
  14. Anonymous30 July 2012 at 10:24

    anatara paragraf keoptimisan presiden sama paragraf bawahnya ning . itu tidak berhubungan. sehingga membuat pembacanya bingung.

    dini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lia Malihah30 July 2012 at 10:31

      menurutku itu malah kalimat pendukung paragraf sbelumnya, Din.

      Delete
  15. Solusi Pajak Terupdate4 December 2012 at 01:33

    Tema yang diambil sudah cukup komersil untuk ukuran media, tinggal menata topik per paragraf nya aja mungkin. Kebetulan sy jg sedang mencoba membuat blog sharing pajak. Mohon sarannya, klik sj di http://ashfaq-solution.blogspot.com/ terima kasih

    ReplyDelete
  16. Sewa Mobil Jakarta11 October 2013 at 00:38

    Coba kalo gak ada korupsi, pasti fungsi pajak kerasa banget di Indonesia.

    ReplyDelete