Parfum Gulali - Bagian 1
July 06, 2013
(Fan Fiction - Parfum Gulali #Bagian 1)
Casts: Ahn Seung Ah, Min MinJi, Song Ji Hye, Kim JoonMyun, Kim MinSoek, Do Kyungsoo, Kim JongDae
=================================================================================
Casts: Ahn Seung Ah, Min MinJi, Song Ji Hye, Kim JoonMyun, Kim MinSoek, Do Kyungsoo, Kim JongDae
=================================================================================
-o0o-
Jangan anggap remeh aroma sebuah
parfum, satu semprotan parfum mungkin saja bisa membawamu ke dimensi lain.
-o0o-
Sudah
tiga jam lebih seorang gadis muda berperawakan langsing dengan tinggi sekitar
167 mengitari sebuah pusat perbelanjaan yang berada disalah satu sisi jalan myeondong.
Dua orang teman lainnya mengeluh sambil menggunakan bahasa tubuh letih dengan
kentara.
“Ya,
apa kau tak lihat pahaku rasanya sudah mau ingin dilepaskan?” Minji, salah satu
teman yang memiliki tinggi sekitar dua centi dibawahnya menepuk-nepuk kedua
pahanya dengan kepalan kedua tangannya.
“Hei,
sudah tiga jam kita muter-muter sini hanya untuk mencari parfum yang cocok
denganmu. Kenapa tak pakai parfum yang wanginya sama dengan yang sekarang kau
pakai saja sih” Ji Hye, seseorang disebelah kirinya menambahkan argumennya.
“Aish,
aku ingin parfum dengan wangi yang beda lagi. Aku bosan dengan wangi parfum
yang sekarang” gadis itu menarik masing-masing tangan kedua temannya hendak
melanjutkan pencarian parfum yang sesuai dengan keinginannya.
“Hei,
Seung Ah. Jangan kau geret kakiku yang sudah hampir patah ini” Minji meringis
ketika kakinya dipaksa bergerak, namun tak dihiraukan.
Ahn
Seung Ah, nama gadis itu. Gadis berambut coklat ini adalah penggemar parfum, ia
akan melakukan apapun untuk mendapatkan parfum yang dia inginkan. Keunikan
gadis ini tentang parfum adalah seringnya dia berganti parfum meskipun terkadang
parfum yang dimiliki saat ini masih belum sepenuhnya dihabiskan. Cara memilih
parfum pun tergolong sedikit aneh, ia akan menyemprotkan tester parfum ke
bagian punggung telapak tangannya. Sebuah kebiasaan yang tak pernah terlihat
jika seseorang mencoba parfum. Setelah semprotan pertama, bila moodnya
tiba-tiba terbaik dan detak jantungnya menjadi lebih bersemangat, itulah tanda
ketika ia harus memilih parfum itu. Oke, kalian bisa menyimpulkan sendiri
apakah kebiasaan gadis ini termasuk sedikit aneh atau memang aneh.
Langkah
Seung Ah tanpa terasa lelah dengan highheels
7 centi yang dipakai tetap bersemangat mengunjungi toko parfum satu persatu
disepanjang jalan. Semprotan demi semprotan parfum kepunggung tangannya tak
henti ia lakukan demi mendapatkan parfum yang cocok dengan hatinya kali ini.
Entahlah, hanya Seung Ah sendiri yang tahu mengapa tiba-tiba hari ini ingin
membeli parfum baru. Padahal parfum bermerk Jeanne
Arthes dengan aroma mawar yang dimilikinya saat ini masih menyisakan
setengah botol.
***
“Hey.
Minji ah, Ji Hye ah, ada tidak ya parfum dengan aroma karamel?” tanyanya
tiba-tiba ketika menyemprotkan sebuah parfum ke punggung tangannya. Posisi
mereka saat ini sedang berdiri di sebuah toko khusus parfum yang terdapat papan
bertuliskan ‘Coba lah parfum beraroma fancy
di toko kami, selamat berbelanja’ ketika hendak masuk kedalam
“Mana
kutahu, Seung Ah ya… mungkin kau harus coba membuatnya sendiri” jawab Ji Hye
asal, matanya tak mengarah pada Seung Ah ketika menjawabnya. Ia juga asyik
memilih-milih parfum tampaknya.
“Selama
siang, parfum dengan aroma seperti apa yang nona inginkan?” tiba-tiba seorang
gadis penjaga toko itu ikut masuk dalam gerombolan Seung Ah dengan dua orang
lainnya.
“Ah,
ini teman saya yang mencari parfum, nona” Minji mengarahkan telunjuknya pada
Seung Ah.
“Hmm,
saya ingin mencoba aroma parfum yang unik dan jarang ada dipasaran mungkin”
Seung Ah menjawabnya dengan terkekeh, parfum yang jarang ada dipasaran?
Maksudnya adalah parfum limited edition? Apa dia sadar ketika mengatakannya?
Bahkan jika ia menemukan ditoko itu, apa dia sanggup membayarnya?
“Mungkin
bisa anda sebutkan lebih spesifik mengenai ciri-ciri aroma yang anda ingin?”
balas nona penjaga toko itu masih dengan sunggingan senyum.
“Saya
ingin mencoba parfum beraroma manis, bahkan bisa membuat saya ingin mencicipi
rasanya mungkin. Hehehe… tak hanya itu, selain manis juga dapat membuat
pemakainya enerjik.”
Ah, mana mungkin ada parfum seperti
itu, Ahn Seung Ah rutuknya dalam hati.
“Oh,
kami punya stocknya. Tapi kami hanya membuatnya satu sebagai tester karena itu
produk baru kami. Jika anda berminat akan saya ambil sample nya, Nona” jawaban
itu membuat kedua mata Seung Ah membelalak bersinar. Apa benar-benar ada?
Tak lama kemudian wanita penjaga toko parfum itu kembali
dengan secarik kertas sample parfum beserta sebotol parfum kecil berwarna pink
terang, terdapat bentuk menyerupai tiara dibagian tutup botol parfum. Botolnya
saja secantik itu.
“Uhm,
bisakah saya mencobanya dengan menyemprotkannya saja dipunggung tanganku,
nona?” pinta Seung Ah mengulurkan punggung telapak tangannya. Masih dengan
mengulum senyum si gadis penjaga toko menyemprotkan parfum itu ke tangan Seung
A
Seung Ah menghirup
aroma itu beberapa saat hingga akhirnya…
“Waaahhh…. Benar-benar ada ternyata parfum seperti ini”
Seung Ah mengatakannya dengan penuh semangat. Sepertinya ia benar-benar
menemukan parfum yang pas dengan yang inginkan saat ini. Kedua gadis dikanan
kirinya pun tertular semangat Seung Ah untuk mencobanya.
“Tunggu, apa parfum ini beraroma gula?” tanyanya lagi
saat menghirup punggung tangannya sekali lagi.
“Benar,
Nona. Parfum ini memiliki aroma karamel yang berasal dari ekstrak gula murni.
Sesuai dengan aromanya yang semanis gula, Gulali adalah nama parfum ini”
Mata
Seung Ah tak hentinya menatap botol kecil berwarna pink dihadapannya, tiba-tiba
nafsu menggerogotinya untuk segera memiliki parfum itu. Namun sebelum ia
mengutarakan maksudnya, nona penjaga toko berujar
“Anda
bisa memiliki parfum ini jika mau”
“Benarkah?
Katamu parfum ini hanya tersedia satu dan itu pun sebagai tester?”
“Tak
apa, Nona. Melihat sebegitu besar antusias yang nona tunjukkan tadi, sudah
selayaknya parfum ini menjadi milik nona” jawabnya dengan ramah
“Ok,
deal. Minji ah, Ji Hye, aku ke kasir dulu ya mau membayar parfum ini”
“Baiklah
kami tunggu disini ya” Minji menjawab
“Aku
tunggu diluar saja ya.. kepalaku pusing, terlalu banyak aroma parfum yang
disekitar sini” Ji Hye melenggang keluar dari toko itu.
Sementara
itu Seung Ah, berdiri di depan meja kasir bersiap mengeluarkan uangnya.
“Tak
usah membayar karena aku memberikan parfum ini dengan gratis, Nona” seorang
wanita yang berdiri dibalik meja kasir itu memberikan kode kepada Seung Ah untuk
tidak mengeluarkan uang dari dompetnya. Wanita itu merupakan penjaga toko
lainnya, dia cantik dan berumur sekitar
30an tahun dengan seulas senyum ramah dan manis.
“Kenapa?”
tanya Seung Ah tak habis pikir.
“Parfum
ini dibuat olehku, dan aku hanya membuatnya satu saja nona… setelah kau sampai
dirumah, semprotkan parfum ini di titik tubuh yang kau sukai dan kau akan
merasakan sesuatu yang tak pernah kau temui didunia nyata dan tak masuk akal”
wanita itu mendekatkan diri dan setengah berbisik, Seung Ah harus mencondongkan
diri kearah meja kasir itu dan menyodorkan telinganya untuk mendengarkan
bisikan wanita itu.
“Maksudnya?”
“Sudahlah
kau akan tahu nanti setelah kau mencobanya. Good luck” wanita itu masih
menyunggingkan senyum misteriusnya. Hati Seung Ah berdebar kencang.
“Maaf
nona, ada antrian dibelakangmu” ujar wanita itu lagi menyadarkan Seung Ah yang
berdiri mematung dihadapannya.
--
“Kau
lama sekali, Seung Ah ya” Minji menanyainya setelah mendapati sosok Seung Ah
berjalan keluar dari toko parfum itu. Rupanya Minji sudah keluar terlebih
dahulu dari toko itu dan bergabung dengan Ji Hye.
“Hei,
kau tak apa? Wajahmu terlihat pucat” Ji Hye cemas melihat raut muka Seung Ah
yang berubah drastis setelah mendapatkan parfum itu.
“Bukankah
kau seharusnya senang sudah mendapatkan parfum dengan aroma yang kau inginkan,
Seung Ah ya?” Minji yang kini menjejeri langkah SeungAh di samping kirinya pun
tak kalah cemas. Namun Seung Ah tak menjawab
Suasana
diantara ketiga gadis itu menjadi hening.
“Kita
makan dulu aja yuk. Ini sudah sore dan kita belum makan sedari siang kan?” Ji
Hye mencoba menetralisir keadaan.
“Tidak.
Kita pulang saja, aku mau istirahat” geleng Seung Ah segera menolak ajakan Ji
hye
***
setelah kau sampai dirumah,
semprotkan parfum ini di titik tubuh yang kau sukai dan kau akan merasakan
sesuatu yang tak pernah kau temui didunia nyata dan tak masuk akal
kalimat
wanita di toko parfum tadi terus terngiang-ngiang di kepala Seung Ah semenjak
keluar dari toko itu hingga sampai dikamarnya. Gadis itu duduk dipojok pinggir
kasurnya dengan sebotol kecil parfum ditangan.
Tik
tik tik
Hanya
suara jarum jam dikamarnya lah yang menggema, Seung Ah menimang-nimang botol
parfum kecil itu. Antara harus mencoba menyemprotkan kepunggung tangannya atau
memilih mengabaikan parfum misterius itu.
“Ah,
mencoba satu semprot saja tak apa-apa kan? Persetan dengan kalimat aneh yang
dikatakan wanita penjaga toko itu. Ini Cuma parfum” tanyanya pada dirinya
sendiri, meskipun dadanya berdegub semakin kencang ketika telunjuknya bersiap
menyemprotkan isi parfum itu.
….
Tiba-tiba
segalanya menjadi gelap setelah gadis itu menyemprotkan sedikit parfum Gulali
kepunggung tangannya.
***
0 komentar