Mengenal Denny Siregar, Penulis, Blogger dan Pegiat Media Sosial Politik di Indonesia

February 19, 2019

sumber: moneysmart
Denny Siregar adalah salah satu sosok influencer tanah air yang kian dikenal oleh masyarakat Indonesia. Uniknya, Denny Siregar adalah sosok influencer politik tanah air meskipun ia bukan seorang politikus. Cuitan dan postingan berbau politik yang dibagikan Denny melalui blog dan media sosial pribadinya.
Namun, siapakah sebenarnya sosok kelahiran Medan ini? Apakah benar, menjadi seorang influencer politik adalah pekerjaan satu – satunya?
Profil Denny Siregar
Mengulik siapa sosok Denny Siregar pastinya menarik. Karena meskipun ia seorang influencer, namun penghasilannya sebenarnya bukan berasal dari paid promote maupun tawaran endorse seperti kebanyakan influencer. Pria asli Batak Mandailing ini mengaku bahwa ia sengaja mengkapitalisasi namanya untuk kepentingan bisnisnya. Dengan kata lain, Denny sengaja mengekspansi bisnisnya dengan membuat namanya semakin dikenal masyarakat.
Awalnya, Denny Siregar dikenal sebagai sosok blogger. Ia mulai aktif menggunakan sosial media untuk menciptakan figure seorang influencer politik di tahun 2015. Tulisan – tulisan yang ciamik dan menggambarkan suasana kondisi politik membuat orang – orang tak segan membagikan tulisannya.
Usut punya usut, ternyata Denny bukan hanya seorang influencer tapi ia adalah seorang penulis buku, kontributor di beberapa media massa, konsultan politik, narasumber forum hingga membangun Startup yang masih berhubungan dengan dunia kepenulisan.
Dengan taktik ini, tentu saja Denny tetap bisa mendapatkan kucuran dana penghasilan meski tidak menerima endorse atau paid promote. Ia memiliki banyak sekali ekspansi usaha dari hasil membangun audience di media sosialnya.
Beberapa Cuitan Viral Denny Siregar
Keaktifan Denny dalam menulis kondisi politik Indonesia dengan lugas dan rutin membuat pengikut di Facebooknya kian hari kian bertambah. Ia bahkan tembus ke 500ribuan pengikut di Facebook saja. Tak hanya di Facebook saja, ia juga rajin membagikan cuitan di Twitter dan Instagram. Tinggi keaktifannya berkomunikasi di media sosial membuat Denny meraih banyak sekali mencolek publik dan membuat tulisannya viral.
Selain membagikan cuitan post di media sosial, Denny rajin menulis di blog pribadinya, yaitu di www.dennysiregar.com. Blog tersebut mulai di dominasi dan selalu diisi isu politik semenjak Ia mulai rajin membahas politik, tepatnya sejak tahun 2015. Sebelumnya, blognya diisi dengan tema spiritual.
Karena pengunjung blognya juga lumayan banyak, tak ayal blognya pun menjadi sasaran para digital marketer yang rela membeli tulisan Denny mengenai opini perpolitikan dan ditampilkan di blognya sendiri. Harga tulisannya pun tidak main – main. Dalam sebuah wawancara dengan moneysmart.id, ia membocorkan bahwa harga tulisannya ia banderol mulai dari 2 juta rupiah per satu tulisan di blog pribadinya. Bisa bayangkan berapa yang ia dapatkan dari tulisan yang ditampilkan berbagai media daring?
Beberapa cuitan opini pribadinya di blog maupun berbagai media daring. Salah satunya adalah tulisan yang berjudul Membunuh Jokowi dan seketika langsung viral karena mendapatkan tanggapan dari warganet dan telah ribuan kali dibagikan. Di dalam tulisannya ia menjelaskan bagaimana berbagai pihak mencoba ‘mematikan’ Jokowi.
Selain itu, ia juga mengguncang publik dengan salah satu tulisannya yang menjelaskan mengapa film Hanum Rais berjudul Hanum & Rangga Faith & the City sepi, sedangkan film Ahok berjudul A Man Called Ahok lebih ramai. Melalui www.tagar.id, Denny mengawali tulisannya dengan:
“Baru kali ini pertarungan politik masuk ke gedung bioskop”, tagar.id, 12 November 2018. Sebuah intro  nyelekit dan langsung ke poin pembahasan, dan tentu mampu membuat siapapun yang membaca begidik. Dalam tulisannya, ia membagi penonton dua film itu menjadi Ahokers, pendukung Ahok garis keras, dan sisanya adalah pendukung Hanum dan bala tentara. Tulisan lebih lanjutnya dapat di akses di tagar.id dengan judul Kenapa Film ‘Hanum & Rangga’ Sepi?
Karya – karya Denny Siregar
Melalui cuitannya di Media Sosial, semua orang tahu kemana Denny Siregar menyumbangkan suaranya. Namun itu tak lagi penting jika dibandingkan bagaimana Denny Siregar membangun image dirinya agar viral dan dikenal orang – orang se Indonesia. Dengan semakin dikenal publik, Denny pun semakin mudah mempromosikan karya – karya dan bisnisnya agar cepat dikonsumsi. Beberapa karya dari pria berdarah Batak ini termasuk buku.
Sebenarnya, menjadi penulis buku sudah ia lakoni bahkan sebelum publik benar – benar mengenalnya sebagai seorang influencer politik. Denny yang merupakan seorang mantan jurnalis itu dulunya senang membicarakan hal spiritual dan ia bagikan di banyak tulisan di blog pribadinya sejak 2012.
Kemudian, ia mengembangkannya menjadi sebuah buku. Kepiawaiannya merangkai cerita membuat buku pertamanya akhirnya rilis dengan judul Tuhan dalam Secangkir Kopi. Selain itu, buku – buku lainnya yang telah terbit adalah Bukan Manusia Angka dan Semua Melawan Ahok. Kedua buku tersebut, Denny menunjukkan sisi pro dengan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Sehingga ia mendapat sebutan sebagai pendukung fanatic Ahok bahkan menjadi seorang buzzer politik, meski ia mengelak menjadi buzzer politik Ahok. Namun sebenarnya, jika nama Denny Siregar diketik di Google, ia lebih dikenal sebagai pengarang daripada pebisnis atau influencer politik.
Seperti yang telah dijelaskan di awal mengenai tulisan – tulisan beraninya di berbagai media daring, Denny ternyata memiliki profesi sampingan sebagai contributor berbagai media daring. Salah satu alasan ia menjadi contributor adalah semakin banyaknya orang yang mulai penasaran dengan pendapatnya mengenai kondisi politik yang sedang hangat. Peluang ini tentu di tangkap para pemilik media online untuk mengangkat tulisan Denny di rubrik online mereka. Bahkan Denny sendiri mengakui bahwa semakin banyak media yang membutuhkan influencer politik seperti dirinya untuk membahas isu politik dan tentu saja membuat brand media mereka semakin kuat di mata publik lantaran piawainya sosok Denny meramu kata – kata menjadi tulisan viral.
Luasnya pengetahuan sosok Denny mengenai politik dan penyampaian yang tidak bertele – tele, membuat banyak pihak lain merekrutnya menjadi konsultan tokoh politik atau partai politik. Ini adalah contoh bagus bagaimana pasar berkembang dari kuatnya brand yang dibangun, dalam hal ini semakin besar dan luasnya pasar Denny untuk mengeruk rupiah lewat personal brand yang ia bangun sebagai sosok influencer politik.
Apalagi dengan semakin hangat dan tegangya dunia politik Indonesia menuju pemilihan Presiden beberapa bulan kedepan. Pastinya tawaran banyak berdatangan untuk Denny. Meski demikian, Denny masih kekeuh dengan multi – profesi yang ia jalani saat ini, yaitu tetap menjadi konsultan politik alih – alih terjun langsung menjadi politikus.
Posisi Denny dalam hal ini bisa dibilang cukup kuat, karena ia bukan orang langsung yang di’gaji’ untuk bergelut di dunia politik, tapi ia adalah orang ketiga yang tajam penglihatan dan pendengarannya. Untuk itulah wajar jika opininya menjadi rebutan media daring dan menjadi konsultan politik.
Apakah selesai sampai disitu? Tentu saja tidak.
Karena semakin banyaknya publik yang mengenal Denny Siregar sebagai spesialis yang memantau keadaan politik, membuatnya banyak ditawari sebagai pembicara di berbagai forum. Berangkat dari tulisan – tulisan viral perpolitikan yang ia buat, membuat dirinya semakin popular dan akhirnya banyak ditawarai berbagai forum berbau politik untuk menjadi narasumber. Melihat peluang ini, ia pun membangun sebuah forum yang ia kembangkan sendiri, bernama Seruput Kopi, yang rutin ia adakan setiap hari Rabu di YouTube, dengan channel bernama CokroTV.    
Membangun Startup Baboo
Semakin hari, Denny Siregar semakin menggenjot popularitas namanya dan memanfaatkannya sebagai ladang rezeki. Hal itu ia buktikan dengan sebuah proyek terbaru yang setahun terakhir ia jalani. Proyek tersebut adalah membangun sebuah startup bernama Baboo. Melalui situs we.baboo.id, Denny mewadahi para penulis yang ingin menjual dan menerbitkan buku sendiri, karena visi dari Baboo sendiri adalah fokus sebagai platform untuk self – publishing.
Tingginya popularitas Denny Siregar di mata masyarakat Indonesia merupakan tahap pemasaran secara digital untuk perkembangan Baboo itu sendiri. Dan sudah terbukti dengan adanya belasan ribu pengguna Baboo dan usia startup tersebut yang kini sudah melewati tahun kesatu.
kekayaan Denny Siregar
Dengan banyaknya sumber penghasilan Denny, bisa dibayangkan berapa rata – rata yang ia dapatkan pertahunnya. Mulai dari dana penerbitan buku, di undang menjadi pembicara forum – forum yang membahas politik, termasuk menjadi salah satu narasumber di ILC (Indonesia Lawyer Club), penghasilan dari Startup Baboo, menjadi konsultan politik dan yang terbaru adalah adsense dari channel YouTubenya. Mari kita kulik berapa kira – kira jumlah rupiah yang ia kantongi pertahunnya.
Mari mulai dari jumlah royalty buku yang Denny dapat. Menurut tulisan Denny di blog pribadinya yang berjudul Penulis yang Miskin, diterbitkan pada 18 September 2017, dari penjualan buku, 20% dari harga buku adalah keuntungan yang dimiliki Denny dan penerbitnya. Jadi masing – masing mendapatkan keuntungan 10% dari harga buku yang dipasarkan. Buku Denny sendiri telah terjual 30.000 eksemplar di produksi pertama, ditambah cetakan - cetakan berikutnya seiring meningkatnya popularitas Denny. 10% dari Rp 30.000 (harga buku), Rp 3.000 X 30.000 eksemplar : 90.000.000. Itu masih cetakan pertama, belum ditambah dengan dua buku lainnya.
Selanjutnya adalah kisaran penghasilan Denny Siregar sebagai konsultan Politik. Untuk jasa konsultan Politik, harga yang ditawarkan oleh penyedia konsultasi memang bervariasi, ada yang berbentuk survey saja, harga paket, hingga diskon. Untuk pilkada setingkat provinsi saja harganya bisa berkisar 225juta hingga 350 juta. Sejauh ini, hanya Denny dan Tuhan yang tahu berapa kali dalam setahun ia ditawari untuk menjadi konsultan Politik dan berapa harga yang ia banderol untuk skala provinsi hingga Nasional. Belum lagi isu Politik semakin memanas akhir – akhir ini karena pemilihan Presiden yang semakin dekat.
Lanjut lagi ke kisaran penghasilan Denny Siregar sebagai seorang narasumber di berbagai forum bertema Politik. Dari yang offline hingga on air di televisi. Melalui blog pribadinya, Agustinus Edy Kristianto, membeberkan bahwa menjadi narasumber di Televisi Nasional mendapatkan honor sekitar 1jt ntuk sekali tayang di tahun 2015, masih ada kemungkinan tahun ini pun mengalami kenaikan. Jadi bisa diprediksi berapa honor yang diterima Denny untuk sekali tampil di ILC. Belum lagi forum – forum lainnya dimana Denny sebagai pembicaranya.
Baru – baru ini, Denny melebarkan trik untuk mengkapitalisasi namanya. Yaitu dengan membuat acara Seruput Kopi yang tayang setiap hari Rabu di Channel bernama Cokro TV. Di acara tersebut sudah ada 40 video dan 9.000an subscribers. Jumlah viewer pervideo pun mencapai puluhan ribu hingga ratusan ribu, bisa dibayangkan berapa adsense yang di dapat Denny meskipun ia rehat tidak mengupload video.
Penghasilannya pun masih ditambah dengan projek terbarunya, yaitu Startup yang ia bangun sendiri bernama Baboo yang merupakan platform self – publishing untuk penulis Indonesia. Baboo kini sudah berusia setahun. Dan karena ia adalah founder dari Baboo, tentu ia mendapatkan gaji bulanan paling besar dari staffnya.  



Sumber:



You Might Also Like

0 komentar