sumber: moneysmart
Denny Siregar adalah salah satu sosok influencer tanah air
yang kian dikenal oleh masyarakat Indonesia. Uniknya, Denny Siregar adalah
sosok influencer politik tanah air meskipun ia bukan seorang politikus. Cuitan
dan postingan berbau politik yang dibagikan Denny melalui blog dan media sosial
pribadinya.
Namun, siapakah sebenarnya sosok kelahiran Medan ini? Apakah
benar, menjadi seorang influencer politik adalah pekerjaan satu – satunya?
Profil Denny Siregar
Mengulik siapa sosok Denny Siregar pastinya menarik. Karena
meskipun ia seorang influencer, namun penghasilannya sebenarnya bukan berasal
dari paid promote maupun tawaran endorse seperti kebanyakan influencer. Pria asli
Batak Mandailing ini mengaku bahwa ia sengaja mengkapitalisasi namanya untuk
kepentingan bisnisnya. Dengan kata lain, Denny sengaja mengekspansi bisnisnya
dengan membuat namanya semakin dikenal masyarakat.
Awalnya, Denny Siregar dikenal sebagai sosok blogger. Ia
mulai aktif menggunakan sosial media untuk menciptakan figure seorang
influencer politik di tahun 2015. Tulisan – tulisan yang ciamik dan
menggambarkan suasana kondisi politik membuat orang – orang tak segan
membagikan tulisannya.
Usut punya usut, ternyata Denny bukan hanya seorang
influencer tapi ia adalah seorang penulis buku, kontributor di beberapa media
massa, konsultan politik, narasumber forum hingga membangun Startup yang masih
berhubungan dengan dunia kepenulisan.
Dengan taktik ini, tentu saja Denny tetap bisa mendapatkan
kucuran dana penghasilan meski tidak menerima endorse atau paid promote. Ia
memiliki banyak sekali ekspansi usaha dari hasil membangun audience di media
sosialnya.
Beberapa Cuitan Viral
Denny Siregar
Keaktifan Denny dalam menulis kondisi politik Indonesia
dengan lugas dan rutin membuat pengikut di Facebooknya kian hari kian
bertambah. Ia bahkan tembus ke 500ribuan pengikut di Facebook saja. Tak hanya
di Facebook saja, ia juga rajin membagikan cuitan di Twitter dan Instagram. Tinggi
keaktifannya berkomunikasi di media sosial membuat Denny meraih banyak sekali
mencolek publik dan membuat tulisannya viral.
Selain membagikan cuitan post di media sosial, Denny rajin
menulis di blog pribadinya, yaitu di www.dennysiregar.com.
Blog tersebut mulai di dominasi dan selalu diisi isu politik semenjak Ia mulai
rajin membahas politik, tepatnya sejak tahun 2015. Sebelumnya, blognya diisi
dengan tema spiritual.
Karena pengunjung blognya juga lumayan banyak, tak ayal
blognya pun menjadi sasaran para digital marketer yang rela membeli tulisan
Denny mengenai opini perpolitikan dan ditampilkan di blognya sendiri. Harga
tulisannya pun tidak main – main. Dalam sebuah wawancara dengan moneysmart.id, ia
membocorkan bahwa harga tulisannya ia banderol mulai dari 2 juta rupiah per
satu tulisan di blog pribadinya. Bisa bayangkan berapa yang ia dapatkan dari
tulisan yang ditampilkan berbagai media daring?
Beberapa cuitan opini pribadinya di blog maupun berbagai media
daring. Salah satunya adalah tulisan yang berjudul Membunuh Jokowi dan seketika
langsung viral karena mendapatkan tanggapan dari warganet dan telah ribuan kali
dibagikan. Di dalam tulisannya ia menjelaskan bagaimana berbagai pihak mencoba
‘mematikan’ Jokowi.
Selain itu, ia juga mengguncang publik dengan salah satu
tulisannya yang menjelaskan mengapa film Hanum Rais berjudul Hanum & Rangga
Faith & the City sepi, sedangkan film Ahok berjudul A Man Called Ahok lebih
ramai. Melalui www.tagar.id, Denny mengawali
tulisannya dengan:
“Baru kali ini
pertarungan politik masuk ke gedung bioskop”, tagar.id, 12 November 2018.
Sebuah intro nyelekit dan langsung ke poin pembahasan, dan
tentu mampu membuat siapapun yang membaca begidik. Dalam tulisannya, ia membagi
penonton dua film itu menjadi Ahokers, pendukung Ahok garis keras, dan sisanya
adalah pendukung Hanum dan bala tentara. Tulisan lebih lanjutnya dapat di akses
di tagar.id dengan judul Kenapa Film ‘Hanum & Rangga’ Sepi?
Karya – karya Denny
Siregar
Melalui cuitannya di Media Sosial, semua orang tahu kemana
Denny Siregar menyumbangkan suaranya. Namun itu tak lagi penting jika
dibandingkan bagaimana Denny Siregar membangun image dirinya agar viral dan dikenal orang – orang se Indonesia. Dengan
semakin dikenal publik, Denny pun semakin mudah mempromosikan karya – karya dan
bisnisnya agar cepat dikonsumsi. Beberapa karya dari pria berdarah Batak ini
termasuk buku.
Sebenarnya, menjadi penulis buku sudah ia lakoni bahkan
sebelum publik benar – benar mengenalnya sebagai seorang influencer politik. Denny
yang merupakan seorang mantan jurnalis itu dulunya senang membicarakan hal
spiritual dan ia bagikan di banyak tulisan di blog pribadinya sejak 2012.
Kemudian, ia mengembangkannya menjadi sebuah buku.
Kepiawaiannya merangkai cerita membuat buku pertamanya akhirnya rilis dengan
judul Tuhan dalam Secangkir Kopi. Selain itu, buku – buku lainnya yang telah
terbit adalah Bukan Manusia Angka dan Semua Melawan Ahok. Kedua buku tersebut,
Denny menunjukkan sisi pro dengan
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Sehingga ia mendapat sebutan sebagai
pendukung fanatic Ahok bahkan menjadi seorang buzzer politik, meski ia mengelak
menjadi buzzer politik Ahok. Namun sebenarnya, jika nama Denny Siregar diketik
di Google, ia lebih dikenal sebagai pengarang daripada pebisnis atau influencer
politik.
Seperti yang telah dijelaskan di awal mengenai tulisan –
tulisan beraninya di berbagai media daring, Denny ternyata memiliki profesi
sampingan sebagai contributor berbagai media daring. Salah satu alasan ia
menjadi contributor adalah semakin banyaknya orang yang mulai penasaran dengan
pendapatnya mengenai kondisi politik yang sedang hangat. Peluang ini tentu di
tangkap para pemilik media online untuk mengangkat tulisan Denny di rubrik
online mereka. Bahkan Denny sendiri mengakui bahwa semakin banyak media yang
membutuhkan influencer politik seperti dirinya untuk membahas isu politik dan
tentu saja membuat brand media mereka semakin kuat di mata publik lantaran
piawainya sosok Denny meramu kata – kata menjadi tulisan viral.
Luasnya pengetahuan sosok Denny mengenai politik dan
penyampaian yang tidak bertele – tele, membuat banyak pihak lain merekrutnya
menjadi konsultan tokoh politik atau partai politik. Ini adalah contoh bagus
bagaimana pasar berkembang dari kuatnya brand yang dibangun, dalam hal ini
semakin besar dan luasnya pasar Denny untuk mengeruk rupiah lewat personal
brand yang ia bangun sebagai sosok influencer politik.
Apalagi dengan semakin hangat dan tegangya dunia politik
Indonesia menuju pemilihan Presiden beberapa bulan kedepan. Pastinya tawaran
banyak berdatangan untuk Denny. Meski demikian, Denny masih kekeuh dengan multi
– profesi yang ia jalani saat ini, yaitu tetap menjadi konsultan politik alih –
alih terjun langsung menjadi politikus.
Posisi Denny dalam hal ini bisa dibilang cukup kuat, karena
ia bukan orang langsung yang di’gaji’ untuk bergelut di dunia politik, tapi ia
adalah orang ketiga yang tajam penglihatan dan pendengarannya. Untuk itulah
wajar jika opininya menjadi rebutan media daring dan menjadi konsultan politik.
Apakah selesai sampai disitu? Tentu saja tidak.
Karena semakin banyaknya publik yang mengenal Denny Siregar
sebagai spesialis yang memantau keadaan politik, membuatnya banyak ditawari
sebagai pembicara di berbagai forum. Berangkat dari tulisan – tulisan viral
perpolitikan yang ia buat, membuat dirinya semakin popular dan akhirnya banyak
ditawarai berbagai forum berbau politik untuk menjadi narasumber. Melihat
peluang ini, ia pun membangun sebuah forum yang ia kembangkan sendiri, bernama
Seruput Kopi, yang rutin ia adakan setiap hari Rabu di YouTube, dengan channel
bernama CokroTV.
Membangun Startup
Baboo
Semakin hari, Denny Siregar semakin menggenjot popularitas
namanya dan memanfaatkannya sebagai ladang rezeki. Hal itu ia buktikan dengan
sebuah proyek terbaru yang setahun terakhir ia jalani. Proyek tersebut adalah
membangun sebuah startup bernama Baboo. Melalui situs we.baboo.id, Denny
mewadahi para penulis yang ingin menjual dan menerbitkan buku sendiri, karena
visi dari Baboo sendiri adalah fokus sebagai platform untuk self – publishing.
Tingginya popularitas Denny Siregar di mata masyarakat
Indonesia merupakan tahap pemasaran secara digital untuk perkembangan Baboo itu
sendiri. Dan sudah terbukti dengan adanya belasan ribu pengguna Baboo dan usia
startup tersebut yang kini sudah melewati tahun kesatu.
kekayaan Denny
Siregar
Dengan banyaknya sumber penghasilan Denny, bisa dibayangkan
berapa rata – rata yang ia dapatkan pertahunnya. Mulai dari dana penerbitan
buku, di undang menjadi pembicara forum – forum yang membahas politik, termasuk
menjadi salah satu narasumber di ILC (Indonesia Lawyer Club), penghasilan dari
Startup Baboo, menjadi konsultan politik dan yang terbaru adalah adsense dari
channel YouTubenya. Mari kita kulik berapa kira – kira jumlah rupiah yang ia
kantongi pertahunnya.
Mari mulai dari jumlah royalty buku yang Denny dapat.
Menurut tulisan Denny di blog pribadinya yang berjudul Penulis yang Miskin,
diterbitkan pada 18 September 2017, dari penjualan buku, 20% dari harga buku
adalah keuntungan yang dimiliki Denny dan penerbitnya. Jadi masing – masing
mendapatkan keuntungan 10% dari harga buku yang dipasarkan. Buku Denny sendiri
telah terjual 30.000 eksemplar di produksi pertama, ditambah cetakan - cetakan
berikutnya seiring meningkatnya popularitas Denny. 10% dari Rp 30.000 (harga
buku), Rp 3.000 X 30.000 eksemplar : 90.000.000. Itu masih cetakan pertama,
belum ditambah dengan dua buku lainnya.
Selanjutnya adalah kisaran penghasilan Denny Siregar sebagai
konsultan Politik. Untuk jasa konsultan Politik, harga yang ditawarkan oleh
penyedia konsultasi memang bervariasi, ada yang berbentuk survey saja, harga
paket, hingga diskon. Untuk pilkada setingkat provinsi saja harganya bisa
berkisar 225juta hingga 350 juta. Sejauh ini, hanya Denny dan Tuhan yang tahu
berapa kali dalam setahun ia ditawari untuk menjadi konsultan Politik dan
berapa harga yang ia banderol untuk skala provinsi hingga Nasional. Belum lagi
isu Politik semakin memanas akhir – akhir ini karena pemilihan Presiden yang
semakin dekat.
Lanjut lagi ke kisaran penghasilan Denny Siregar sebagai
seorang narasumber di berbagai forum bertema Politik. Dari yang offline hingga
on air di televisi. Melalui blog pribadinya, Agustinus Edy Kristianto,
membeberkan bahwa menjadi narasumber di Televisi Nasional mendapatkan honor
sekitar 1jt ntuk sekali tayang di tahun 2015, masih ada kemungkinan tahun ini
pun mengalami kenaikan. Jadi bisa diprediksi berapa honor yang diterima Denny
untuk sekali tampil di ILC. Belum lagi forum – forum lainnya dimana Denny
sebagai pembicaranya.
Baru – baru ini, Denny melebarkan trik untuk
mengkapitalisasi namanya. Yaitu dengan membuat acara Seruput Kopi yang tayang
setiap hari Rabu di Channel bernama Cokro TV. Di acara tersebut sudah ada 40
video dan 9.000an subscribers. Jumlah viewer pervideo pun mencapai puluhan ribu
hingga ratusan ribu, bisa dibayangkan berapa adsense yang di dapat Denny
meskipun ia rehat tidak mengupload video.
Penghasilannya pun masih ditambah dengan projek terbarunya,
yaitu Startup yang ia bangun sendiri bernama Baboo yang merupakan platform self
– publishing untuk penulis Indonesia. Baboo kini sudah berusia setahun. Dan
karena ia adalah founder dari Baboo,
tentu ia mendapatkan gaji bulanan paling besar dari staffnya.
Sumber:
- February 19, 2019
- 0 Comments