2 Amalan
Penyejuk Hati
1. 1. Muraqabatullah
Muraqabatullah adalah perasaan yang timbul dari jiwa seorang Muslim yang
selalu takut melakukan keburukan karena merasa diawasi oleh Allah SWT.
Hendaknya Muraqabatullah selalu dilakukan oleh setiap Muslim untuk menjaga hati
mereka agar senantiasa bersih dan hidup, dan pastinya selalu terhindar dari
segala perbuatan maksiat. Maksiat
selaksa penyakit yang menggerogoti Ruhiyah manusia. Jika manusia hanya menjaga kesehatan Jasmani tanpa
mempedulikan kesehatan Ruhiyah maka sama seperti ia tidak memenuhi separuh
kebutuhan hidupnya karna perumpamaan
Jasmani dan Ruhani manusia sama seperti Ruhani sebelah kanan sedangkan Jasmani
sebelah kiri maupun sebaliknya, untuk itu jika hanya salah satu yang dijaga
maka separuhnya akan hampa.
Perumpamaan Ruhiyah yang terlanjur terkena maksiat adalah seperti besi
yang terkena karat, Jika hal ini dibiarkan terus-temerus maka semakin lama Hati
akan kehilangan perannya sebagai ‘Tamyiz’ atau pembeda mana yang baik dan mana
yang buruk sehingga semakin tertutupnya hati seorang manusia mendapat Hidayah
dari Allah SWT. Apabila hati (pusat ruhiyah manusia) terkena karat maksiat
bersegeralah meminta ampun kepada Allah dengan cara berIstighfar kepada Allah
SWT sebanyak-banyaknya seraya dengan penyesalan yang mendalam dan niat tak akan
mengulanginya lagi.
Dijelaskan dalam Hadits Riwayat Tirmidziy, No. 3257. Beliau mengatakan “Hadits
Hasan Shahih”. Nabi Muhammad SAW
bersabda :
“Sesungguhnya seorang hamba apabila melakukan kesalahan, maka ada titik
hitam di hatinya, jika ia mencabutnya, Istighfar, dan bertaubat maka bersihlah
hatinya, tapi jika dia mengulanginya, maka bertambahlah titik hitam itu hingga
menutupi hatinya, itulah rona yang disebutkan Allah, “Sekali kali tidak
(demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati
mereka.””
2. 2. Muhasabah
Muhasabah berarti Evaluasi diri, dengan kata lain Muhasabah perlu
dilakukan pada diri setiap muslim untuk
melalukan evaluasi atau introspeksi atas hal apa saja yang telah ia lakukan,
lebih banyak hal baik ataukah hal buruk yang dia laukukan. Tak hanya itu saja
Muhasabah perlu dilakukan untuk merencanakan apa yang akan dilakukan setelah
adanya Introspeksi sehingga kehidupan mejadi lebih terorganisir hasilnya meraih
persiapan untuk menuju dunia akhirat yang maha kekal itupun semakin dekat dan
dekat dengan kata kesuksesan.
Singkatnya kehidupan di dunia menuntut kita untuk lebih jeli dalam
memilah-milih jalan kehidupan demi terciptanya kebahagiaan dunia dan akhirat.
Khusunya kebahagiaan Akhirat, Seseorang yang mempersiapkan dengan matang
kebutuhan untuk menyambut kehidupan kekal tersebut maka dia hanya akan
mengunduh buah manis dari hasil kerja kerasnya di dunia demi menyiapkan
kehidupan akhiratnya yang lebih abadi.
Dalam paparan Hadist Riwayat Tirmidziy, No. 2383. Beliau mengatakan,
“hadits hasan”. Rasulullah SAW Bersabda:
3.
- February 25, 2012
- 0 Comments